Pages

Selasa, 26 Agustus 2014

Tiga perusahaan rancang penerbitan obligasi dengan total nilai Rp3,5 triliun sebelum November 2014.



Bisnis.com,  JAKARTA--

Stephanus Turangan, Presiden Direktur PT Trimegah Securities Tbk. (TRIM) mengatakan ketiga perusahaan tersebut bergerak di sektor perbankan, multifinance, dan infrastruktur Diperkirakan meeka merealisasikan penerbitan obligasi sebelum November 2014.

”Nilainya sekitar Rp3,5 triliun untuk ketiganya, selain Trimegah, ada underwriter yang lain. Sampai sejauh ini masih tetap sesuai pipeline, tidak mundur,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (25/8/2014).

Menurutnya, pendapatan perseroan dari sisi penjaminan emisi efek masih cukup cemerlang sepanjang 2014. Adapun pada semester I/2014, TRIM sudah merealisasikan penjaminan lima penerbitan obligasi.

Untuk penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, dalam pipeline TRIM ada satu perusahaan di sektor media yang siap IPO pada paruh kedua tahun ini. Namun, dia memperkirakan realisasi akan mundur.

”Iya tadinya ada yang mau go public, tetapi sepertinya akan mundur jadi kuartal I/2015. Tunggu waktu kondusif katanya.”

Berdasarkan catatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) per 8 Agustus 2014, Pefindo telah menerima mandat sepuluh perusahaan siap menerbitkan obligasi dengan total emisi hingga Rp7 triliun pada semester II/2014.

Hingga semester I/2014, Pefindo telah merealisasikan pemeringkatan obligasi korporasi senilai Rp29 triliun yang berasal dari 30 perusahaan. Presiden Direktur Pefindo Ronald T. Andi Kasim mengatakan penerbitan obligasi sepanjang semester II/2014 lebih sepi dibandingkan dengan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.

Selain karena kondisi ekonomi, adanya pemilihan presiden yang berlangsung tiap lima tahun sekali saat ini juga menjadi penyebab utama terjadinya pelemahan penerbitan obligasi.

Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2014



Bisnis.com, JAKARTA – Untuk membangkitkan gairah investasi konstruksi nasional, Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dengan masyarakat jasa konstruksi menggelar Konstruksi Indonesia 2014.
Acara tersebut mengangkat tema Harmonisasi Konstruksi Indonesia untuk Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi Asean guna meningkatkan sinergisitas industri konstruksi dalam menghadapi perdagangan bebas 2015 mendatang.
Kepala BP Konstruksi Hediyanto W. Husaini mengatakan penyelenggaraan Konstruksi Indonesia  2014 ini dapat menjadi ajang promosi termasuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pelaku konstruksi nasional.
Dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Rabu (20/8) terdapat beragam kegiatan menarik dalam acara tersebut dengan hadiah-hadiah menarik.
Antara lain Lomba Pekerja Konstruksi yang diperuntukan bagi pekerja konstruksi dan operator alat berat dari seluruh provinsi Indonesia.
Lomba Pekerja Konstruksi Indonesia akan berlangsung pada 9-11 September 2014 dan saat bersamaan akan diadakan Sarasehan Nasional Pekerja Konstruksi Indonesia.
Di samping itu, akan ada perlombaan Karya Tulis Ilmiah Terkait Konstruksi dengan penyerahan karya tulis paling lambat diterima panitia pada 22 Agustus 2014 dan diemail ke datininfo25@gmail.com .
Bagi pekerja media juga akan ada Kompetisi Foto Konstruksi dan Lomba Jurnalistik/Karya Tulis Media Cetak. Lomba foto yang akan  terdiri dari dua kategori yaitu kategori hitam putih dan kategori bebas (manual/digital).
Para peserta lomba foto dapat mengirim karyanya paling lambat pada 29 Agustus 2014 ke Panitia Kompetisi Lomba Foto Konstruksi Indonesia Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum Gedung Bina Marga Lantai 1 Jalan Pattimura No. 20 Jakarta Selatan.
Sedangkan lomba karya tulis jurnalistik mengusung tema ““Harmonisasi Konstruksi Indonesia untuk Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” dengan subtema “Kesiapan Konstruksi Indonesia Menghadapi Pasar Bebas Asean.”
Para peserta lomba, wartawan maupun penulis dapat mengaitkan subtema dengan kegiatan infrastruktur bidang pekerjaan umum seperti Sumber Daya Air, Bina Marga Cipta Karya, Penataan Ruang, Jasa Konstruksi dan Produk Litbang PU.
Selain empat kegiatan, Konstruksi Indonesia 2014 juga akan menggelar kegiatan  Penghargaan Karya Konstruksi, Penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi, Penyusunan Buku Konstruksi Indonesia 2014, Pameran dan Seminar KI 2014 (5-7 November 2014)  serta kegiatan pedukung lainnya.

Pembangunan kawasan industri akan digenjot Jokowi-JK




 Pembangunan kawasan industri akan digenjot Jokowi-JK/Bisnis
Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar tujuh persen sejak 2014 hingga 2019, dan akan menggenjot  investasi infrastruktur setidaknya sebesar Rp6.500 triliun.
Deputi Bidang Infrastruktur, Perumahan Rakyat dan Transportasi Kantor Transisi Jokowi-JK, Akbar Faizal mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan hal vital untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, karena memiliki efek berantai terhadap dinamika kegiatan ekonomi.
Berkaitan itu, Jokowi-JK akan mengambil pendekatan model baru dalam mengelola infrastruktur nasional.
Akbar menjelaskan pendekatan itu  meliputi pembangunan infrastruktur secara holistik dengan mengedepankan pemerataan lingkungan sosial yang berkelanjutan.
Dikemukakan pembangunan infrastruktur memerlukan "big picture", dan  pengelolaannya melibatkan potensi swasta.
Akbar menyebutkan pemerintahan Jokowi-JK juga mencanangkan "Nawa Cita" atau sembilan agenda perubahan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing rakyat pada tingkat pasar nasional maupun internasional.
"Sehingga Indonesia bergerak maju seiring pertumbuhan di negara Asia lainnya," ujar Akbar seperti dikutip Antara, Jumat (22/8/2014).
Upaya lain untuk mengembangkan infrastruktur yakni menambah daya kelistirikan minimal 35.000 Mega Watt, membangun ruas jalan sepanjang 2.000 Kilometer.
Selanjutnya, membangun dan merenovasi 10 pelabuhan dan bandara, 10 kawasan industri baru disertai tempat huni buruh, mendirikan 5.000 pasar tradisional dan memodernisasi pasar tradisional yang telah ada.
Langkah untuk memenuhi target pembangunan infrastruktur nasional melalui memperbesar ruang fiskal yang berasal dari pengurangan subsidi energi untuk membiayai pengurangan infrastruktur pemerintah.
Mendayagunakan BUMN untuk mendukung program pembangunan infrastruktur, serta menciptakan iklim investasi dan skema yang menarik untuk menggaet swasta menanamkan investasi dan mengembangkan proyek infrastruktur.