Pages

Rabu, 05 Februari 2014

Inilah Rekomendasi Konyol di Bursa

Dalam dunia investasi di pasar keuangan dan pasar modal, dana kita tidak selalu mendatangkan untung. Tetapi bisa rugi dan stagnan.

Jadi investor harus mencermati rekomendasi sebelum memutuskan berinvestasi. Apalagi ada beberapa rekomendasi yang konyol dan menyesatkan investor. Apa sajakah itu?

Michael Sincere, analis investasi jangka panjang memiliki beberapa rekomendasi yang konyol seperti mengutip marketwatch.com. Berikut ulasannya:

-Indeks Selalu Naik
Padahal tidak selalu terjadi indeks mengalami kenaikan. Sebab saat suatu saham di kawasan tertentu naik maka ada yang mengalami penurunan.

Sebab pelemahan suatu saham merupakan siklus pasar. Jadi pelemahan tidak harus ditakuti atau diabaikan. Apabila saham atau indeks selalu naik maka akan bahaya dan tidak realistis.

-Investor Ritel Picu Indeks Jatuh
Saat indeks S&P jatuh 2,2% atau indeks serta saham turun, analis selalu ingin mencari kesalahan. Investor kecil atau investor ritel disalahkan karena tidak dapat menggerakkan indeks atau saham. Padahal investor kecil biasanya paling terakhir keluar dari indeks.

Saat tren indeks mengalami pelemahan maka investor besar atau institusi bergegas keluar.

-Saham Anda akan Balik Lagi
Jika saham Anda turun maka Anda harus membeli lebih banyak lagi. Jika saham Anda sedang naik maka harus membeli dalam jumlah banyak. Sebab akan kehilangan momentum bagus.

Jika Anda berinvestasi secara ritel, maka harus abaikan saran konyol ini. Strategi yang baik adalah menjual saham setelah mereka menurun 7-8 persen.

-Beli Saat Dip
Membeli pada saat dip dapat dilakukan saat saham atau indeks menguat. Tetapi jika membeli dip selama melemah atau bearish maka Ada akan dibantai. Lebih buruk lagi beberapa orang membeli pada dip semenara mereka berada di posisi yang melemah.

Tetapi yang benar, jangan pernah membeli saham tambahan saat saham turun terutama jika masih akan turun. Penurunan saham karena suatu alasan.

Sayangnya, mebeli pada dip sering terulang. Baru-baru ini beberapa komentator menyarankan investor ritel unutk membeli di bursa pasar negara berkembang. Ini Konyol. Sebab bursa di pasar negara berkembang bisa tidak pulih lagi dalam waktu dekat.

Jadi saran membeli saham saat melemah adalah rekomendasi yang berbahaya, terutama di saham dan bursa yang rawan. Karena sebaiknya membeli saham saat sudah mengalami penurunan dan mulai memantul ke atas.

-Beli Saham Bisa Jadi Kaya Mendadak
Tidak ada buku yang lebih konyol dari buku yang menuliskan menjadi kaya di pasar saham. Mungkin bisa mengalami keuntungan, membangun kekayaan. Itu adalah trik supaya bukunya laris terjual.

Investasi saham tidak akan kaya terutama jika memulai dalam jumlah dana yang sedikit. Saat bursa saham menguat maka buku tersebut akan laris.

-Beli di Harga Rendah dan Jual di Harga Tinggi
Pada awal ada pasar saham sudah ada saran membeli di harga rendah dan menjual di harga tinggi. Saran klise ini telah menyebabkan investor kehilangan dananya di pasar. Istilah harga murah dan harga tinggi sulit unutk didefinisikan. Sebab tidak ada yang tahu harga rendah dan harga tinggi sampai suatu saham menyentuh level tertentu.

Padahal sebaiknya, belilah saham yang berada di tren kenaikan. Juallah saham saat pasar atau indeks dalam bahaya. Investor sukses, Bernard Baruch menegaskan jangan mencoba membeli di harga rendah dan menjual di harga atas. Ini tidak bisa dilakukan kecuali dengan pembohong.

Dalam buku Memahami Saham atau Understanding Stocks karya Michael Sincere dalam memilih saham memerlukan indikator dan analisa untuk menentukan saham dalam tren melemah atau tren turun.

0 komentar:

Posting Komentar