Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara,
mengatakan pola musiman berupa hari raya, cuaca dan kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM).
"Bank Indonesia mencermati risiko inflasi yang berasal dari pola musiman seperti perayaan keagamaan dan risiko lainnya yang berpotensi tekanan penyeseuain administered prices," ujar Tirta usai saat pemaparan BI Rate di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Tirta mengatakan BI juga mencermati adanya peningkatan harga pangan akibat dampak el nino atau kemarau. "Dalam mengantisipasi risiko tersebut, BI akan memperkuat langkah-langkah penguatan koordinasi pengendalian inflasi. Terutama melalui forum tim pengendali inflasi pusat dan daerah," kata Tirta.
Dengan demikian, Tirta menyakini inflasi sampai akhir tahun akan sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia. "Inflasi sampai Mei 0,16% masih sejalan dengan pencapaian sasaran 4,5+-1% pada 2014 dan 4,0+-1% pada 2015," Sumber Inilah.com
"Bank Indonesia mencermati risiko inflasi yang berasal dari pola musiman seperti perayaan keagamaan dan risiko lainnya yang berpotensi tekanan penyeseuain administered prices," ujar Tirta usai saat pemaparan BI Rate di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Tirta mengatakan BI juga mencermati adanya peningkatan harga pangan akibat dampak el nino atau kemarau. "Dalam mengantisipasi risiko tersebut, BI akan memperkuat langkah-langkah penguatan koordinasi pengendalian inflasi. Terutama melalui forum tim pengendali inflasi pusat dan daerah," kata Tirta.
Dengan demikian, Tirta menyakini inflasi sampai akhir tahun akan sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia. "Inflasi sampai Mei 0,16% masih sejalan dengan pencapaian sasaran 4,5+-1% pada 2014 dan 4,0+-1% pada 2015," Sumber Inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar