Pages

Selasa, 10 Juni 2014

Menanti presiden dan wakil presiden terpilih


Menanti presiden dan wakil presiden terpilih

Menanti presiden dan wakil presiden terpilih 
Rupiah kembali melemah. Di pasar spot pada Selasa (10/6), pasangan USD/IDR kembali naik 0,33% dibandingkan hari sebelumnya ke Rp 11.815. Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pairing USD/IDR juga naik 0,13% ke 11.806. Daru Wibisono, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, rupiah tertekan karena minimnya data yang dirilis dari dalam negeri. Ditambah, pelaku pasar juga masih menanti hasil pemilihan presiden (Pilpres) pada Juli. "Masing-masing mempunyai sisi yang berbeda," kata Daru, kemarin. Pelaku pasar semakin sulit untuk berspekulasi. Pasalnya, presiden dan wakil presiden terpilih dari kedua calon belum nampak.
Menurut analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto, pergerakan pasangan USD/IDR masih bergerak mendatang di kisaran Rp 11.800- Rp 11.850. Sembari menanti data baru dan hasil pilpres, Rully memproyeksikan, rupiah akan melemah. Sebab, fundamental Indonesia sedang tak bagus. Ini nampak pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2014 di level 5,21%.
Sebagai perbandingan pada periode yang sama tahun lalu pertumbuhan ekonomi masih 6,03%. Selain itu defisit transaksi berjalan semakin membengkak. Akibatnya, pergerakan USD/IDR  sulit menguat.
Daru memprediksikan, rupiah masih melemah terbatas. Dia memperkirakan, pasangan USD/IDR akan bergerak di Rp 11.810- Rp 11.850. Sementara, hari ini, Rully bilang, pairing USD/IDR di Rp 11.780-Rp 11.850.

0 komentar:

Posting Komentar